RBL-Research By Learning- diberikan oleh dosen fisika kepada kita sekelompok anak dengan bobot nilai 10%. dan ini untuk anak TPB. kita disuruh ngebuat aplikasi nyata tentang salah bab yang diberikan sang dosen. contohnya tahun ini tentang fluida. tiap taun katanya beda-beda.
dalam RBL ini, aku sekelompok ama anak pinter tapi sedikit bermasalah dengan kemampuan nalar praktis. dimana ini yang dibutuhkan adalah kerja nyata, praktek langsung, sedikit sajalah berteori kalau pengen cepet selesai dan gag pusing. soal berteori bisa jalan sambil kita bereksperimen. namanya juga research, jadi kita dituntutnya adalah tau dari sebuah percobaan, gagal bukan masalah, kalo tak ada yang namanya gagal namanya bukan research. iya kan??
nah ini yang terjadi dalam kelompok aku adalah anak2 pinter ini kebanyakan berteori dan saat ditanya gimana2 prakteknya ato paling enggak bahan yang kita bawa, mereka bingung, dan kembali lagi berteori. dan karena saya udah pusing engga mau ngedengerin, ane paksa mereka buat nurutin kemauan ane buat nyiapin bahan2 permodelan. dengan argumen yang masuk akal tentunya agar mereka setuju. menghadapi mereka gini ini emang butuh kesabaran dan ketrampilan.
emang dulu pas di SMA, hampir gag pernah aku temui yang kayak gini. saat disuruh membuat permdelan fisika, dengan teori ada di kepala, gag akan di omongin lagi, menuruti naluri dan nurani agar dapat sukses. gag perlu kebanyakan teori juga hasilnya juga mantap.
disini gag aku katakan kita gag butuh teori, teori sebelum kita ngelaksanain sangatlah dibutuhin. teori ini sebagai dasar. yang pengen saya katakan, jangan hanya berteori seperti orang-orang DPR. teori banyak bagus tapi kenyataannya gag dapat dirasain masyarakat.
kita butuh APLIKASI.